Kiri ke Kanan: Fajar Satritama, Abadi Soesman, Ahmad Albar, Donny Fattah, dan Ian Antono
(Sumber: www.musicforlife.co.id)
Bagi pecinta musik rock klasik, pasti tau dong apa itu
God Bless. Ya, God Bless merupakan band rock legendaris lokal alias band dari
Indonesia. Dibentuk pada tahun 1973 di Jakarta. Anggotanya saat ini adalah
Ahmad Albar (vokalis), Ian Antono (gitaris), Donny Fattah (bassist), Abadi
Soesman (keyboardist), dan Fajar Satritama (drummer).
Berawal ketika Ahmad Albar dan Ludwig LeMans (gitaris)
kembali ke Indonesia pada tahun 1973 setelah beberapa tahun tinggal di Belanda.
Albar ingin membentuk suatu band yang serius. Lalu Albar bersama LeMans mengajak
Fuad Hassan (drummer) dan Donny Fattah (bassist) untuk membentuk band yang
dinamakan Crazy Wheels. Waktu itu yang pertama kali bermain keyboard adalah
Deddy Dores, tetapi cuma bertahan sebentar di band dan akhirnya digantikan oleh
Jockie Soerjoprajogo. Mereka tampil perdana di Taman Ismail Marzuki (TIM) dan
akhirnya berganti nama menjadi God Bless.
Ternyata Jockie juga tidak bertahan lama di band.
Kemudian posisinya digantikan oleh Soman Lubis. Pada bulan Juni 1974, Fuad dan
Soman mengalami kecelakaan di daerah Tugu Pancoran dan meninggal dunia. God
Bless mengalami masa berkabung. Selain itu, Ludwig LeMans juga memutuskan keluar
dari band karena harus kembali ke Belanda.
Albar
dan Donny mengajak Jockie untuk bergabung kembali di band. Jockie pun mengajak
dan memperkenalkan Ian Antono (gitaris) dan Teddy Sujaya (drummer) ke Ahmad
Albar. Untuk mengenang Fuad Hassan dan Soman Lubis, God Bless tampil di
TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hassan dan Soman Lubis dengan
atraksi mengusung peti mati di atas panggung.
Pada awalnya, God
Bless bukanlah band yang memiliki lagu. Mereka hanya band yang biasa membawakan
lagu-lagu dari band lain, seperti Kansas, Easy Beast, Genesis, dan Deep Purple.
Proses masuknya band ini ke dalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba.
Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya. Akhirnya band ini berhasil merilis
album debutnya yang berjudul God Bless pada tahun 1975. Di tahun 1975 God Bless
juga menjadi band pembuka konser Deep Purple di Jakarta.
Tahun 1979, Jockie keluar lagi dari band menjelang
rekaman album yang kedua. Kemudian posisi keyboard diisi oleh Abadi Soesman.
Bersama Abadi, God Bless merilis album berjudul Cermin (1980). Pada album ini,
konsep musik God Bless sedikit berubah, yaitu menjadi Progressive Rock, yang
menghadirkan aransemen lagu-lagu yang terkesan lebih rumit, serta membutuhkan
skill tinggi dari masing-masing anggota. Lagu-lagu dari album ini yang nge-hits
di antaranya ada Musisi, Anak Adam, dan Selamat Pagi Indonesia. Album ini
disebut-sebut sebagai album God Bless paling idealis dan terbaik dari sisi
musikalitasnya. Selain itu, album ini juga menjadi barometer kualitas sebuah
band rock waktu itu, manakala mampu memainkan lagu-lagu dari album Cermin. Dua
tahun setelah album ini dirilis, Abadi mengundurkan diri.
Tahun 1988, God Bless kembali melahirkan album
berjudul Semut Hitam dengan posisi keyboard diisi oleh Jockie. Dari album
inilah lagu-lagu God Bless mulai dikenal dan disukai oleh masyarakat luas,
seperti Rumah Kita, Semut Hitam, dan Kehidupan. Di album ini, konsep musik God
Bless juga berubah dari Progressive Rock menjadi Hard Rock. Tidak lama setelah
album ini dirilis, Ian Antono memutuskan untuk keluar dari band.
Posisi Ian digantikan oleh seorang gitaris muda
berbakat bernama Eet Sjahranie. Setelah masuknya Eet pada tahun 1989 dirilislah
album berjudul Raksasa dengan lagu-lagunya yang nge-hits di antaranya ada
Menjilat Matahari, Maret 1989, dan Misteri. Eet berhasil me-refresh sound gitar
Ian Antono karena permainan gitar Eet dipengaruhi oleh Eddie Van Halen. Ian
Antono sendiri setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karir
solo sebagai pencipta lagu, arranger, dan produser. Setelah itu, God Bless
menyatakan vakum. Albar, Ian, dan Donny membentuk band sampingan bernama Gong
2000.
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun
1997, para anggota God Bless, termasuk Eet dan Ian, kembali berkumpul.
Mereka mengadakan ‘Workshop’ yang digelar di kawasan Puncak dan menghasilkan
sebuah album berjudul Apa Kabar. Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena
Eet secara resmi mengundurkan diri dari God Bless untuk berkonsentrasi pada
bandnya sendiri, Edane.
Setelah vakum selama hampir 5 tahun, di tahun 2002
God Bless hadir dengan lineup baru, yaitu Ahmad Albar (vokal), Ian Antono
(gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (keyboard), serta dua orang
kakak-beradik bernama Inang Noorsaid (drum) dan Iwang
Noorsaid (keyboard). Lineup ini tidak bertahan lama, belum genap setahun
berjalan, Iwang mengundurkan diri, kemudian disusul sang kakak, Inang,
yang juga mengundurkan diri pada tahun 2003. Kemudian posisi drum diisi oleh
Gilang Ramadhan.
Tahun 2007, Ahmad Albar tersangkut masalah hukum atas
kasus penyalahgunaan narkoba. God Bless menyatakan akan menghentikan
aktifitasnya untuk menunggu kejelasan dan penyelesaian kasus Albar. Albar
dibebaskan dari tahanan pada tahun 2008. God Bless kembali berkeliling dan
meramaikan panggung-panggung musik tanah air. Pada saat itu juga drummer-nya
sudah berganti menjadi Yaya Moektio, drummer dari band Gong 2000. Awal bulan Mei
2009, God Bless kembali mengeluarkan album yang berjudul 36th.
Tahun 2012, ketika God Bless sedang dalam persiapan
untuk tampil di acara Java Jazz 2012, Donny Fattah jatuh sakit karena mengalami
serangan jantung yang mengharuskan dirinya untuk beristirahat total dari
aktifitas bermusik. Akhirnya posisi bass diisi oleh additional player bernama
Arya Setyadi. Ternyata posisi drummer juga diisi oleh additional player bernama
Fajar Satritama, yang merupakan drummer band Edane.
Setelah setengah tahun beristirahat total, Donny
kembali bermain bersama God Bless dan tampil dalam acara Jakarta Fair 2012.
Dengan demikian, lineup personelnya yaitu Ahmad
Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi
Soesman (keyboard), dan Fajar Satritama (drum). Karena sudah sering latihan dan
manggung bareng, akhirnya Fajar ditetapkan sebagai anggota tetap God Bless. Lineup
ini bertahan sampai sekarang.
Tahun 2017, mereka mengeluarkan album terbarunya
berjudul Cermin 7. Lagu-lagu dalam album ini merupakan lagu lama God Bless yang
diaransemen ulang, tetapi ada juga beberapa yang merupakan lagu baru. Bulan
Februari 2018, God Bless kembali mengalami masa berkabung karena mantan
keyboardist-nya, Jockie Soerjoprajogo, meninggal dunia karena sakit. Walaupun
tidak banyak merilis album, God Bless dianggap sebagai legenda grup musik
rock Indonesia karena dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas
bermusik yang tinggi.