BAB 13
MANAJEMEN RISIKO
PROYEK
Bagaimana
melaksanakan proyek sesuai jadwal dan biaya yang direncanakan adalah fokus dari
manajemen proyek. Sejak pertengahan 1980, perusahaan mulai menyadari
perlunya kebutuhan mengintegrasikan risiko teknis ke dalam risiko jadwal dan
biaya. Proses manajemen risiko dikembangkan dan diimplementasikan sehingga
informasi mengenai risiko tersedia bagi pengambil keputusan kunci.
Risiko
Risiko merupakan
kombinasi dari probabilitas suatu kejadian dan konsekuensi dari kejadian
tersebut, dengan tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu
konsekuensi untuk satu kejadian, dan konsekuensi bisa merupakan hal yang positif
maupun negatif.
Probabilitas
terjadinya risiko sering disebut dengan risk
likelihood, sedangkan dampak yang akan terjadi jika risiko tersebut terjadi
dikenal dengan risk impact dan
tingkat kepentingan risiko disebut dengan risk
value atau risk exposure.
Jenis-jenis risiko
antara lain:
1 . Risiko operasional
Kejadian risiko
yang berhubungan dengan operasional organisasi mencakup risiko yang berhubungan
dengan sistem organisasi, proses kerja, teknologi dan sumber daya manusia.
2. Risiko Finansial
Risiko yang
berdampak pada kinerja keuangan organisasi seperti kejadian risiko akibat dari
fluktuasi mata uang, tingkat suku bunga termasuk risiko pemberian kredit,
likuiditas dan pasar.
3. Hazard Risk
Risiko yang
berhubungan dengan kecelakaan fisik seperti kejadian atau kerusakan yang
menimpa harta perusahaan dan adanya ancaman perusahaan.
4. Strategic Risk
Risiko yang
berhubungan dengan strategi perusahaan, politik, ekonomi, peraturan dan
perundangan. Risiko yang berkaitan dengan reputasi organisasi kepemimpinan dan
termasuk perubahan keinginan pelanggan.
Manajemen
Risiko
Manajemen Risiko
pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan
sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara
lebih transparan.
Tujuan manajemen
risiko adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat
kejadian yang tidak terduga melalui menghindari
risiko atau mempersiapkan rencana kontingensi yang berkaitan dengan risiko
tersebut.
Definisi
Manajemen Risiko
Risiko proyek
(project risk) adalah suatu peristiwa (event) atau kondisi yang tidak pasti
(uncertaint), jika terjadi mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada
tujuan proyek.
Dalam manajemen
proyek, yang dimaksud dengan manajemen risiko proyek
adalah seni dan ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko
selama umur proyek dan tetap menjamin tercapainya tujuan proyek.
Ada tiga kunci
yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko agar bisa efektif :
1. Identifikasi,
analisis dan penilaian risiko pada awal proyek secara sistematis dan
mengembangkan rencana untuk menanganinya.
2. Mengalokasikan
tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko.
3. Memastikan
bahwa biaya penanganan risiko cukup kecil dibanding dengan nilai proyeknya.
Toleransi
Terhadap Risiko
Setidaknya ada 3
tipe bagaimana individu atau kelompok dalam menghadapi risiko, yaitu penghindar risiko (risk avoider), netral dan pencari risiko (risk seeker).
Kepastian,
Risiko dan Ketidakpastian
Pengambilan
keputusan secara umum bisa masuk ke dalam tiga kategori. Yaitu, dalam keadaan
pasti (certain), di bawah risiko (underrisk), dan dalam keadaan tidak
pasti (uncertaint).
Kepastian
Dalam keadaan
pasti, maka selalu ada strategi yang dominan dibanding strategi yang lain.
Risiko
Pengambilan
keputusan dalam keadaan di bawah risiko (under
risk), perlu menghitung kemungkinan laba dari nilai ekspektasi total dari
setiap strategi.
Ketidakpastian
Dalam
ketidakpastian, tidak ada nilai peluang yang diketahui untuk masing-masing
kondisi pasar. Ada 3 kriteria untuk memilih strategi
terbaik dalam kondisi seperti ini:
1 . Hurwicz atau maximax, memaksimasi profit
yang maksimum. Ini adalah pilihan untuk para penganut risk taker/seeker.
2. Wald, minimax, yaitu meminimasi profit
yang maksimum
3. Savage, atau maximin, yaitu berusaha
meminimumkan regret (penyesalan) dari
alternatif yang ada.
Proses
Manajemen Risiko
Proses yang
dilalui dalam manajemen risiko adalah:
1.
Perencanaan manajemen Risiko
2.
Identifikasi Risiko
3.
Analaisis risiko Kualitatif
4. Analisis
risiko kuantitatif
5.
Perencanaan respon risiko
6.
Pengendalian dan monitoring risiko
Perencanaan
manajemen risiko (Risk management
planning)
Perencanan
meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan aktifitas
manajemen risiko untuk proyek. Dengan melihat lingkup proyek, rencana manajemen
proyek dan faktor lingkungan perusahaan, tim proyek bisa mendiskusikan dan
menganalisis aktifitas manajemen risiko untuk proyek-proyek tertentu. Hasil
dari proses ini adalah rencana manajemen
risiko (risk mangement plan).
Yang diperlukan
untuk membuat perencanaan ini:
1. Project
charter
2. Kebijakan
manajemen risiko organisasi
3. Susunan
peran dan tanggungjawab
4. Toleransi
stakeholder terhadap risiko
5. Template
untuk rencana manajemen risiko organisasi
6. Work
Breakdown Structure (WBS)
Hal-hal yang
tercakup dalam Risk management plan adalah:
1. Metodologi. Mendefinisikan alat,
pendekatan dan sumber data yang mungkin digunakan dalam manajemen risiko proyek
tertentu.
2. Peran dan tanggungjawab. Definisikan
tanggungjawab dan peran utama, pendukung dan keanggotaan tim manajemen risiko
untuk setiap tindakan dalam risk management plan.
3. Budget. Berisi rencana anggaran untuk
manajemen risiko proyek
4. Waktu. Berisi rencana waktu pelaksanaan
proses manajemen risiko akan dilakukan selama siklus hidup proyek.
5. Scoring dan interpretasi. Metode
scoring dan interpretasi yang sesuai untuk tipe dan dan waktu untuk analisis risiko
kualitatif dan kuantitatif yang akan dilakukan.
Identifikasi
Risiko
Identifikasi bisa
dilakukan dengan melihat asal dan problemnya:
1. Analisis
sumber, sumber bisa berasal dari internal atau eksternal dari sistem yang
menjadi target dari manajemen risiko.
2. Analisis
Problem, Risiko berhubungan dengan kekhawatiran.
Metode
Identifikasi risiko yang umum adalah:
1. Identifikasi
Risiko berdasarkan Tujuan
Perusahaan dan tim
proyek mempunyai tujuan-tujuan. Setiap kejadian yang membahayakan pencapaian tujuan
secara perbagian atau menyeluruh diidentifikasikan sebagai risiko.
2. Identifikasi
Risiko berdasarkan Skenario
Dalam analisa
skenario, skenario-skenario yang berbeda diciptakan. Skenario-skenario mungkin
menjadi jalan alternatif untuk mencapai tujuan, atau sebuah analisa dari
hubungan kekuatan.
3. Identifikasi
risiko berdasarkan Taksonomi
Taksonomi di sini
adalah breakdown sumber risiko yang mungkin. Berdasarkan taksonomi dan
pengetahuan praktik yang ada, daftar pertanyaan disusun. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
menunjukkan risiko yang ada.
4. Common-risk checking
Ada beberapa
daftar risiko yang sudah biasa terjadi dan di sini dilakukan pemilihan mana
yang sesuai untuk proyek yang ditangani.
Teknik
pengumpulan Informasi:
1. Brainstonning,
2. Interviewing
3. Delphi Technique
4. Checklist
Analisis Risiko / kualitatif
Analisis
Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami
signifikansi dari akibat yang akan ditimbulkan suatu risiko, baik secara
individual maupun portofolio, terhadap tingkat kesehatan dan kelangsungan
proyek.
Secara umum
terdapat dua metodologi analisa risiko, yaitu
1. Kuantitatif; Analisa berdasarkan
angka-angka nyata (nilai finansial) terhadap besamya kerugian yang
terjadi.
2. Kualitatif; sebuah analisa yang
menentukan risiko tantangan organisasi di mana penilaian
tersebut dilakukan berdasarkan intuisi, tingkat keahlian dalam menilai
jumlah risiko yang mungkin terjadi dan potensi kerusakannya.
Analisis
kualitatif dalam manajemen risiko adalah proses menilai (asssesment) impact dan kemungkinan dari risiko yang sudah diidentifikasi.
Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan efeknya terhadap tujuan
proyek.
Analisis
Risiko / kuantitatif
Analisa
risiko secara kuantitatif adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi
risiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan sistem dan memprediksi besarnya
kerugian.
Tahap-tahap
Analisa Risiko Kuntitatif:
• Menentukan
nilai informasi dan asset baik secara tangible dan intangibel.
• Menetukan
estimasi kerugian untuk setiap risiko yang teridentifikasi.
• Melakukan
analisa resiko
• Memperoleh
risiko yang berpotensi terjadi.
• Memilih
langkah-langkah atau strategi penanganan (Safeguards) untuk setiap risiko.
• Menentukan
aksi untuk merespon risiko yang ada (e.g. mitigasi, menghindar, menerima).
Penanganan
Risiko (Risk Response Planning)
Risk
response planning adalah proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat
risiko yang dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima.
Secara
umum teknik yang dllterapkan untuk menangani risiko dikelompokkan dalam
beberapa kategori, yaitu :
1.
Menghindari Risiko
Cara ini dilakukan
dengan tidak melakukan aktivitas yang mendatangkan risiko. Dalam hal pengerjaan
proyek bisa dilakukan dengan cara merubah rencana proyek untuk menghilangkan
risiko.
2. Reduksi Risiko (mitigasi)
Meliputi
langkah-langkah untuk mengurangi peluang terjadinya risiko. Melakukan tindakan
awal untuk mengurangi peluang terjadinya risiko pada proyek akan lebih efektif
daripada memperbaiki setelah suatu kejadian berisiko terjadi.
3. Menerima Risiko
Menerima kerugian
jika kejadian yang berisiko terjadi. Ini bisa dilakukan jika risiko yang
ditimbulkan kecil. Atau tidak ada cara lain lagi untuk menangani.
4. Transfer Risiko
Mengalihkan risiko
ke pihak lain. Cara yang umum dalam bisnis adalah membeli asuransi. Dengan
asuransi, kita berusaha mengalihkan risiko ke pihak lain.
Memonitor
dan Mengendalikan Risiko (Risk monitoring
and control)
Tujuan dari
monitoring risiko adalah memastikan apakah :
1 . Respon
terhadap risiko dijalankan sesuai rencana
2. Tindakan untuk
respon terhadap risiko seefektif yang diharapkan atau respon baru perlu
dikembangkan
3. Asumsi proyek
masih valid
4. Risk exposure
sudah berubah
5. Prosedur dan
kebijaksanaan yang tepat sudah diikuti
6. Risiko-risiko
terjadi tanpa teridentifikasi sebelumnya
Yang
Bertanggungjawab terhadap Risiko
Untuk setiap
risiko yang diidentifikasi hendaknya jelas siapa pemilik/penanggungjawabnya.
Tanggungjawab dan peran terhadap proses manajemen risiko berbeda tingkatan
untuk setiap bagian/ stakeholder dari manajemen proyek.
Peran-peran
kunci dalam manajemen risiko dan tanggungjawabnya adalah:
1. Senior management
2.
Sponsor
3. Manajer Proyek Direktur
4. Pemilik risiko (Risk Owners)
5. Manajer Risiko (Risk Manager)
6. Tim Proyek
3. Manajer Proyek Direktur
4. Pemilik risiko (Risk Owners)
5. Manajer Risiko (Risk Manager)
6. Tim Proyek