Rangkuman Buku Manajemen Proyek: Konsep & Implementasi (Bab 2)


BAB 2
SIKLUS HIDUP PROYEK

Secara ringkas siklus hidup produk ini bisa diberikan sebagai berikut :
1. Riset dan Pengembangan (R&D)
Tahap penelitian pasar akan produk yang diinginkan pasar, pembuatan model dan desain, pembuatan produk.
2. Pengenalan ke Pasar
Mulai dilempar ke pasar, melihat bagaimana tanggapan pasar terhadap produk baru yang dimunculkan.
3. Tumbuh
Tahap di mana produk mulai mendapatkan pembelian secara meningkat dari konsumen.
4. Matang
Tahap ini ditandai jumlah penjualan yang sudah mencapai maksimum dan sulit untuk dinaikkan lagi. Perusahaan tinggal menjaga agar tahap ini bisa berlangsung lama karena penambahan volume penjumlahan tidak mungkin lagi dilakukan.
5. Penurunan
Setelah tahap matang berakhir, maka penjualan produk biasanya akan mengalami penurunan (deteriorasi).
6. Mati
Tahapan terakhir adalah ketika produk tidak lagi dibeli oleh konsumen. Siklus hidup produk akan berakhir, tidak diproduksi lagi.

Secara garis besar, tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi

Tahap Konsepsi
Bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Inisiasi Proyek
Inisiasi adalah titik dimana suatu ide tentang proyek lahir. Proyek dimulai dengan ditemukannya suatu masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. Dengan kata lain bila user menemukan ide.
2. Kelayakan Proyek
Kelayakan adalah proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan bermanfaat.

Pada tahap konsepsi, permintaan proposal atau Request For Proposal (RFP) dikirim kepada pihak-pihak yang masuk dalam daftar peserta lelang atau bidders list yang dipunyai perusahaan atau pihak lain yang berminat.
Proposal proyek harus mengandung beberapa pokok isi:
1. Surat Pengantar
Surat ini harus lebih personal dibanding proposalnya sendiri dan secara ringkas menetapkan kualifikasi, pengalaman dan minat kontraktor, khususnya menunjukkan bahwa kontraktor mampu menjalankan proyek.
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Berisi deskripsi singkat proyek, tujuan, kebutuhan secara keseluruhan, hambatan dan area masalah.
3. Bagian Teknis
Menunjukkan lingkup proyek, pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam proyek dan pekerjaan-pekerjaan yang ada.
4. Manfaat / Keuntungan yang akan Diperoleh
Menggambarkan keuntungan / manfaat secara realistis dengan cukup detail untuk menunjukkan bahwa keperluan user akan dipenuhi oleh peserta lelang ini.
5. Jadwal
Berisi jadwal kapan hasil proyek bisa diserahkan. Ini harus didasarkan pada struktur pemecahan pekerjaan (work breakdown) dan meliputi tahap-tahap proyek secara garis besar beserta sub-sub pekerjaan.
6. Bagian Keuangan
Penjelasan mengenai biaya langsung, biaya tidak langsung sesuai beban tenaga kerja dan bahan yang digunakan. Sistem kontrak dan pembayaran juga termasuk di sini.
7. Bagian Legal
Masalah-masalah yang akan muncul atau perubahan yang mungkin akan timbul; misalnya prosedur yang sesuai untuk menangani perubahan lingkup proyek, dan penghentian proyek.
8. Kualifikasi Manajemen
Bagian ini bersisi latar belakang organisasi kontraktor, pengalaman yang dipunyai, prestasi yang pernah dicapai, situasi keuangan, susunan tim, dan orang-orang kunci dalam organisasi.

Proposal yang masuk ke pemilik proyek akan dievaluasi berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RFP terutama syarat administrasi. Syarat administrasi ini meliputi : aspek hukum, bidang pekerjaan, dan aspek finansial.

Pada tahap konsepsi juga dilakukan negosiasi. Negosiasi atau tawar-menawar merupakan suatu usaha yang dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu transaksi yang kompleks, sangat berharga, dan memakan waktu.

Tahap Perencanaan
Tahap ini meliputi kegiatan: penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci.
Isi rencana proyek terdiri dari:
1. Jadwal pekerjaan
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya
3. Work Breakdown Structure secara rinci
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.
5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain.
6. Rencana pengujian hasil proyek
7. Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan
9. Rencana pelaksanaan hasil proyek

Penentuan spesifikasi produk yang dibuat dalam proyek ini ada dua macam, yaitu: kebutuhan user dan kebutuhan proyek.

Tahap Eksekusi
Pada tahap ini campur tangan user sudah sangat kecil, porsi pengambilan keputusan lebih banyak di tangan pelaksana proyek.
Tahap-tahap dalam eksekusi ini adalah:
1. Desain
Dalam tahap ini spesifikasi akan diterjemahkan dalam gambar, maket, diagram atau skema.
2. Pengadaan
Dalam tahap ini dilakukan pengadaan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material untuk tahap selanjutnya.
3. Produksi
Setelah fasilitas dan bahan pendukung diadakan dan tersedia, bisa dilakukan pelaksanaan produksi.
4. Implementasi
Jika produksi telah dilakukan, hasil siap diserahkan kepada user untuk diuji apakah cocok dengan kebutuhannya.

Tahap Operasi
Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai lalu user mulai mengoperasikan hasil proyek tersebut. Bisa juga keterlibatan kontraktor masih berlangsung dalam rangka evaluasi sistem atau produk yang dibuat dan pemeliharaannya. Setelah sistem berjalan untuk beberapa waktu bisa jadi sistem itu menuntut perubahan karena adanya perubahan lingkungan atau perkembangan teknologi. Jika user menghendaki perubahan maka perbaikan sistem menjadi proyek baru yang akan mengikuti siklus mulai dari awal lagi.



EmoticonEmoticon