Rangkuman Buku Manajemen Proyek: Konsep & Implementasi (Bab 5)


BAB 5
PERENCANAAN PROYEK


Keberhasilan manajemen proyek ditentukan antara lain oleh ketepatan memilih bentuk organisasi, memilih pimpinan yang cakap dan pembentukan tim proyek yang terintegrasi dan terorganisasi. Tetapi itu saja tidak cukup karena ada hal lain yang cukup serius untuk diperhatikan, yaitu apa yang harus dikerjakan oleh tim proyek dan manajer proyek.

Alasan-alasan berikut mendasari perlunya perencanaan proyek:
1. Untuk menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian
2. Untuk memperbaiki efisiensi operasi
3. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek
4. Untuk memberikan dasar bagi pekerjaan monitoring dan pengendalian

Yang menjadi lingkup pekerjaan selama proses perencanaan dan pengendalian proyek adalah:
1. Sebelum proyek mulai (dan selama tahap konsepsi dan pendefinisan), sebuah rencana dipersiapkan untuk menentukan tujuan proyek, tugas-tugas yang akan dikerjakan, jadwal, dan anggaran.
2. Selama proyek (dalam tahap akuisisi) rencana yang telah dibuat dibandingkan dengan performansi, waktu, dan biaya yang sebenarnya terjadi (aktual).
3. Jika ada perbedaan antara yang direncanakan dan yang terjadi sebenarnya, tindakan koreksi perlu dilakukan, dan estimasi biaya dan waktu bisa diperbarui.

Tahap-tahap Perencanaan Proyek
Tahap-tahap perencanaan proyek meliputi:
1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhannya. Dalam hal ini perlu ditentukan hasil akhir proyek, waktu, biaya dan performansi yang ditargetkan.
2. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek haruslah diuraikan dan didaftar.
3. Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen-departemen yang ada, subkontraktor yang diperlukan dan manajer-manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pekerjaan yang ada.
4. Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat, yang memperlihatkan waktu tiap aktivitas, waktu mulai dan batas selesai serta milestone.
5. Sebuah rencana anggaran dan sumberdaya yang dibutuhkan dipersiapkan.
6. Estimasi mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian proyek.

Permasalahan-permasalahan biasanya akan muncul dalam tahap perencanaan ini, yaitu antara lain:
Tujuan dan sasaran proyek tidak bisa disetujui oleh semua pihak.
Tujuan proyek terlalu kaku sehingga kurang bisa mengakomodasi perubahan-perubahan.
Tidak cukup untuk menentukan tujuan secara baik.
Tujuan tidak cukup terkuantifikasi atau terukur.

Rencana Induk Proyek
Rencana induk proyek berisi:
1. Deskripsi Proyek
Bagian ini berisi deskripsi singkat mengenai asal-usul dan latar belakang lahirnya proyek.
2. Manajemen dan Organisasi
Bagian ini berisi ringkasan mengenai organisasi dan personel yang dibutuhkan. Isinya meliputi: Manajemen proyek dan organisasi; Kebutuhan orang; Training dan pengembangan.
3. Bagian Teknis
Ringkasan mengenai aktivitas utama proyek, waktu dan biaya. Termasuk dalam bagian ini adalah: Rincian pekerjaan (statement of work); Jadwal proyek; Anggaran dan dukungan keuangan; Testing; Dokumentasi; Implementasi; Rencana peninjauan pekerjaan; dan Justifikasi ekonomi.

Banyak metode yang digunakan dalam perencanaan, beberapa diantaranya adalah:
1. Work Breakdown Structure (WBS)
WBS adalah kegiatan menguraikan pekerjaan proyek menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil yang secara operasional mudah dilaksanakan serta mudah diestimasi biaya dan waktu pelaksanaannya.
2. Matriks tanggungjawab
Digunakan untuk menentukan organisasi proyek, orang-orang kunci, dan tanggungjawabnya.
3. Gantt Charts
Digunakan untuk menunjukkan jadwal induk proyek, dan jadwal pekerjaan secara detail.
4. Jaringan kerja (network)
Digunakan untuk memperlihatkan urutan pekerjaan, kapan dimulai, kapan selesai, dan kapan proyek secara keseluruhan selesai.

Pendefinisian Pekerjaan
Tujuan proyek perlu diterjemahkan secara lebih operasional, sehingga memungkinkan untuk menentukan elemen-elemen pekerjaan secara detail untuk mencapai tujuan tersebut. Perlu didefinisikan pekerjaan-pekerjaan yang ada dan bagaimana hubungan antar pekerjaan itu.

Work Breakdown Structure
Pemecahan ini akan memudahkan pembuatan jadwal proyek dan estimasi ongkos serta menentukan siapa yang harus bertanggungjawab. WBS mempunyai kegunaan yang besar dalam perencanaan dan pengendalian proyek. Setidaknya ada tiga manfaat utama:
1. Selama analisis WBS, manajer fungsional dan personel lain yang akan mengerjakannya diidentifikasikan sekaligus terlibat.
2. WBS akan menjadi dasar penganggaran dan penjadwalan.
3. WBS menjadi alat kontrol pelaksanaan proyek.

Sesudah proyek dipecah-pecah dalam paket pekerjaan yang operasional, perlu ditentukan unit organisasi mana yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan tersebut. Untuk itu perlu dibuat integrasi antara WBS dan organisasi proyek.

Matriks Tanggungjawab
Di sini diperlihatkan hubungan antara pekerjaan dan orang yang bertanggungjawab langsung terhadap pekerjaan tersebut.

Kolom matriks menunjukkan orang yang bertanggungjawab dan dari bagian apa dalam organisasi proyek, sedangkan baris matriks menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam proyek.


Dengan matriks ini lebih mudah dilihat apakah masih ada pekerjaan yang terlewati (tanpa penanggung jawab). Selain itu, juga bisa digunakan untuk proses pengendalian.


EmoticonEmoticon