BAB 12
MENGELOLA KONFLIK
DALAM PROYEK
Konflik
yang tidak dikelola dengan baik sangat berpotensi untuk menggagalkan pencapaian
tujuan organisasi. Pandangan tradisional menganggap konflik sebagai hal yang
harus dihindari, tidak sehat, dan sebagai masalah. Pandangan ini dianggap
kurang benar dalam perspektif manajemen proyek. Dalam pelaksanaan
proyek sesuai dengan karakteristiknya, sangat berpotensi munculnya konflik baik
antara orang, antara departemen atau antara tim proyek dengan user.
Munculnya
Konflik
Konflik
Antara User dan Kontraktor
Konflik antara
user dan kontraktor sudah akan muncul ketika keduanya
terlibat untuk negosiasi kontrak. Masing-masing pihak
biasanya akan lebih mementingkan pihaknya sendiri daripada mengembangkan
kepercayaan dan saling bekerja sama untuk
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Konflik
dalam Organisasi Proyek
Di dalam
organisasi sendiri sangat besar peluang untuk terjadinya konflik. Prioritas pekerjaan,
jadwal, dan alokasi sumberdaya adalah
sumber-sumber potensial terjadinya konflik dalam organisasi proyek.
Manfaat
Adanya Konflik
Dampak-dampak
positif yang bisa muncul dari adanya konflik antara lain:
1 . Bisa
menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik
2. Memacu orang
untuk mencari dan menemukan pendekatan-pendekatan
baru dalam menyelesaikan masalah
3. Memunculkan
masalah lama ke permukaan dan kesepakatan tentang adanya masalah tersebut
4. Memacu orang
untuk menjelaskan pandangannya
5. Menyebabkan
tekanan yang akan menstimulasi perhatian dan kreativitas seseorang
6. Memberikan
kesempatan kepada seseorang untuk menguji kapasitas kemampuannya
Konflik
Selama Siklus Hidup Proyek
Sumber-sumber
penyebab konflik yang sering muncul dalam pelaksanaan proyek antara lain:
1 . Penjadwalan
proyek
2. Prioritas
proyek
3. Alokasi tenaga
kerja
4. Masalah teknis
dan trade off hasil fisik
5. Prosedur
administrasi
6. Perbedaan inter
personal
7. Biaya
8. Peralatan dan
fasilitas
Ada tiga
penyebab utama konflik menurut studi Thamhain dan Wilemon, yaitu: penjadwalan proyek, prioritas proyek, dan tenaga kerja.
Pemecahan
Konflik
Beberapa
metode untuk mengurangi atau memecahkan konflik, yaitu :
1. Konfontrasi
Yakni menghadapi
masalah konflik secara langsung. Ini dilakukan dengan mengenali masalah
dan potensi masalah untuk kemudian dihadapi secara langsung. Konfontrasi cocok
untuk situasi dimana:
• Kedua belah
pihak ingin menang
• Ingin menurunkan
biaya
• Ada cukup waktu
• Saling percaya
2. Kompromi
Dengan kompromi
diharapkan semua pihak akan mendapat tingkat kepuasan tertentu. Dalam hal ini diperlukan kerelaan semua pihak untuk
menerima pendapat pihak lain. Kompromi cocok untuk situasi dimana:
• Kedua belah
pihak ingin menang
• Tidak ada cukup
waktu
• Anda ingin
menjaga hubungan baik pihak-pihak yang terlibat konflik
• Anda tidak mendapat
apa-apa jika tidak kompromi
• Pihak lain
sekuat Anda posisinya
• Kita tidak yakin
kalau kita benar
3. Mengurangi tingkat kepentingan
ketidaksepakatan (menganggap tidak ada konflik) / akomodasi
Cara ini dilakukan
dengan menganggap ketidaksepakatan yang terjadi tidak pernah ada, berusaha
untuk mengecilkan perbedaan yang ada dan menekankan kepentingan yang sama,
sebelum ketidaksepakatan ini keluar dari proporsi yang seharusnya.
Cara ini sesuai
untuk situasi di mana:
• Tujuan yang dicapai
sangat sulit
• Untuk
menciptakan kewajiban tawar-menawar di waktu mendatang
• Sembarang solusi
sudah cukup
• Anda ingin
keharmonisan
• Menciptakan good will.
• Jika kita akan
kalah
• Taruhannya kecil
4. Menggunakan kekuasaan (Forcing)
Cara pengatasan
konflik dengan menggunakan kekuasaan sehingga terjadi kondisi menang-kalah.
Forcing sesuai untuk situasi di mana:
• Situasi "do or die"
• Anda benar
• Taruhannya besar
• Prinsip yang
penting menjadi taruhan
• Hubungan baik
pihak yang terlibat konflik tidak penting
• Keputusan harus
dibuat cepat
• Anda lebih kuat
posisinya
5. Menghindar (Withdrawing)
Cara ini sering
dianggap sebagai solusi sementara untuk sebuah persoalan konflik. Masalah yang
ada bisa datang lagi dan konflik bisa muncul lagi. Cara ini sesuai untuk
situasi dimana:
Anda ingin menjaga
reputasi atau netralitas
Anda pikir
masalahnya akan menghilang sendiri
Anda bisa menang
dengan menunda
Anda tidak bisa
menang
Jika taruhannya
rendah
Jika taruhan
tinggi tapi kita belum siap
Mengelola
Konflik
Teori Ekspektasi tentang Konflik
Jika dua orang
tidak sependapat untuk suatu hal maka itu sering disebut dengan ada konflik
personal. Perbedaan bisa saja didasari
karena perbedaan latar belakang, sifat, nilai-nilai, dan pengalaman. Dyer mengusulkan
suatu langkah untuk mengatasi konflik personal ini dengan apa yang disebut violation of expectation. Jika seseorang
melanggar harapan orang lain, berarti telah terjadi reaksi yang negatif.
Metode
Kelompok Untuk Menyelesaikan Konflik
Metode-metode
penyelesaian konflik dalam kelompok adalah:
1. Teknik
Memperjelas Peran
Tujuan dari teknik
ini adalah agar setiap orang mengetahui posisi dan tanggungjawabnya
masing-masing, dapat mengerti posisi dan tanggungjawab orang lain serta apa
yang diharapkan orang lain darinya.
2. Memperjelas
Peran-peran Untuk Tim
Pada awal
pertemuan perlu dijelaskan agar setiap orang dalam tim memberikan jawaban yang
jujur, mengeluarkan uneg-unegnya dan diharapkan semua akan setuju dengan
penjelasan ini.
3. Memperjelas
Peran Setiap Orang
Kegiatan bisa
dimulai dengan satu orang tertentu (misalkan A) untuk menyatakan dalam bentuk
tulisan tentang siapa saja yang mempunyai hubungan kerja dengannya dan
mengharap perilaku tertentu terhadapnya dalam hubungan kerja. Setelah itu orang
ini (A) dan orang yang disebutkannya perlu mengadakan suatu pertemuan untuk
membahas mengenai apa saja yang diharapkan orang-orang ini dari si A.
4. Resolusi
Konflik dalam Kelompok
Jika beberapa kelompok
terlibat konflik karena harapan yang berbeda maka ada cara tersendiri yang
diusulkan Dyer. Pertama, setiap kelompok yang menyiapkan daftar pertanyaan
mengenai apa yang dibutuhkannya dari kelompok lain. Kelompok-kelompok tersebut
selanjutnya saling tukar menukar daftar yang sudah dibuatnya. Dilakukan tawar
menawar antar kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan tentang apa yang
harus dilakukan oleh setiap kelompok. Agar setiap kelompok tetap punya komitmen
terhadap hasil kesepakatan, sebaiknya hasilnya dibuat tertulis.
EmoticonEmoticon